MELIRIK PERKAMPUNGAN MUSLIM ''NEGERI SERIBU DEWA'' ( YUNANI )
Yunani, negara di Eropa yang sering disebut sebagai '' negeri seribu dewa'' ternyata tak luput dari cahaya Islam.
Meski penduduk asli Yunani yang terlihat mirip dengan orang Turki bukan berarti mereka juga banyak memeluk agama Islam seperti mayoritas orang Turki. Oleh sebab itu banyak orang Yunani tidak pernah mengaitkan antara Islam dan Negara Yunani memang karena tidak pernah terdengar perkembangan Islam di Yunani.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa terdapat satu perkampungan Islam di Yunani yang memang belum banyak terekspos oleh publik, yaitu di wilayah ‘Thrace area of Greece,’yang meliputi wilayah Komotini,Xanthi,Alexandroupolis dan Soufli.
Di Xanthi ada sebuah desa yang dihuni kaum Pomak yang juga disebut ‘kampung putih’ dengan mayoritas penduduknya muslim. Pomak sendiri adalah suku atau etnis asli muslim Slavic yang ada di empat negara,di antaranya Bulgaria, Turki, Albania dan Yunani. Bahasa asli mereka adalah bahasa Bulgaria,juga bahasa Turki dan Yunani sebagai bahasa kedua.
Populasi suku pomak di Xanthi sendiri berkisar antara 30.000-35.000 orang. Di wilayah Thrace area of Greece sendiri banyak dijumpai Masjid.
Muslim Yunani di wilayah Thrace termasuk di ‘kampung putih’ Xanthi adalah warga asli Yunani yang memang beragama Islam. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya pengaruh Kekhalifahan Ottoman Turki yang memang pernah berjaya di Eropa pada abad ke 15. Bermula ketika pasukan Kekhalifahan Ottoman menduduki wilayah pegunungan di Xanthi,awalnya hanya enam penduduk asli Xanthi yang beragama Islam, hingga sekitar abad ke 16 dan 17 banyak penduduk Pomak yang masuk islam dan bergabung dengan Ottoman. Penduduk Pomak mendatangi Pemimpin Ottoman untuk memberitahu keputusannya masuk islam,tapi pemimpin Ottoman mengirim mereka ke ‘Greek bishop of Philippoupolis Gabriel’ (1636–1672).
Tetapi pemimpin Greek Bishop tidak bisa mengubah keputusan dan pemikiran masyarakat Pomak yang akhirnya tetap memeluk agama Islam dan bergabung dengan kekhalifahan Ottoman untuk berperang melawan Bulgaria yang telah menyengsarakan mereka. Kemudian menurut tradisi lisan Yunani dari Philippoupolis, upacara khitanan massal pun diadakan di depan masjid tua di dekat gedung pemerintahan,dan akhirnya para penduduk desa tersebut pun menjadi Muslim.
Meski penduduk asli Yunani yang terlihat mirip dengan orang Turki bukan berarti mereka juga banyak memeluk agama Islam seperti mayoritas orang Turki. Oleh sebab itu banyak orang Yunani tidak pernah mengaitkan antara Islam dan Negara Yunani memang karena tidak pernah terdengar perkembangan Islam di Yunani.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa terdapat satu perkampungan Islam di Yunani yang memang belum banyak terekspos oleh publik, yaitu di wilayah ‘Thrace area of Greece,’yang meliputi wilayah Komotini,Xanthi,Alexandroupolis dan Soufli.
Di Xanthi ada sebuah desa yang dihuni kaum Pomak yang juga disebut ‘kampung putih’ dengan mayoritas penduduknya muslim. Pomak sendiri adalah suku atau etnis asli muslim Slavic yang ada di empat negara,di antaranya Bulgaria, Turki, Albania dan Yunani. Bahasa asli mereka adalah bahasa Bulgaria,juga bahasa Turki dan Yunani sebagai bahasa kedua.
Populasi suku pomak di Xanthi sendiri berkisar antara 30.000-35.000 orang. Di wilayah Thrace area of Greece sendiri banyak dijumpai Masjid.
Muslim Yunani di wilayah Thrace termasuk di ‘kampung putih’ Xanthi adalah warga asli Yunani yang memang beragama Islam. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya pengaruh Kekhalifahan Ottoman Turki yang memang pernah berjaya di Eropa pada abad ke 15. Bermula ketika pasukan Kekhalifahan Ottoman menduduki wilayah pegunungan di Xanthi,awalnya hanya enam penduduk asli Xanthi yang beragama Islam, hingga sekitar abad ke 16 dan 17 banyak penduduk Pomak yang masuk islam dan bergabung dengan Ottoman. Penduduk Pomak mendatangi Pemimpin Ottoman untuk memberitahu keputusannya masuk islam,tapi pemimpin Ottoman mengirim mereka ke ‘Greek bishop of Philippoupolis Gabriel’ (1636–1672).
Tetapi pemimpin Greek Bishop tidak bisa mengubah keputusan dan pemikiran masyarakat Pomak yang akhirnya tetap memeluk agama Islam dan bergabung dengan kekhalifahan Ottoman untuk berperang melawan Bulgaria yang telah menyengsarakan mereka. Kemudian menurut tradisi lisan Yunani dari Philippoupolis, upacara khitanan massal pun diadakan di depan masjid tua di dekat gedung pemerintahan,dan akhirnya para penduduk desa tersebut pun menjadi Muslim.