ALIRAN ALIRAN YANG MENYIMPANG
Allah berfirman = Dan bahwasanya ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang sesat [Jalan yang lain], karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian diperintah oleh Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. [Q.S.AL-An'am= ayat 3 ]. Ya Allah,, tunjukkanlah kami jalan yang lurus, [yaitu] jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mareka. bukan jalan mareka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Aaamiiiiiiiiiiiiiiin ya Rabbal' Alamin.
TAUHID DAN TASHAWUF YANG MENYIMPANG
Alhamdulillah pujian kita Kepada Allah Tuhan semesta, Pemberi rahmat selama-lamanya Kepada kita dan makhluk lainnya. Selawat dan salam untuk Sayyidina Nabi Muhammad junjungan kita, Ahli waris dan Sahabat semua Dan juga semua pengikutnya.
Setelah itu wahai saudara semua Saya tuliskan untuk kita, Tentang tauhid dan tashawwuf yang menyimpang dari sebenarnya. Aliran sesat jelas dan nyata Telah berkembang dimana-mana, Tanggapan rakyat terbagi dua Yang mengikuti dan yang menolaknya.
Tauhid dan Tashawwuf yang di bawa Oleh siapa saja diantara kita, Dengan pengajian dimana-mana Telah menyimpang dari sebenarnya. Paham itu adalah pendapatnya. Tidak ada berhubungan dengan Syaikhuna kita, Karena itu wahai semua Yang mengikutnya jadi berdosa. Semua ulama di Aceh tercinta, Menentang paham sesat yang nyata. Ulama di Aceh panutan kita Semua. Mereka semua berpendapat sama. Aliran sesat tak boleh ada Di Serambi Mekkah Aceh tercinta.
Contoh aliran sesat yang mengejutkan kita, Tentang Surat Ikhlas DHAMIR HUWA .Kembali pada Muhammad Nabi kita. Begitulah paham yang disampaikan mereka. Jika Muhammad marja' dhamir HUWA. Tentu Muhammad disebut sebelumnya, Dan jika marja' kepada insan manusia, Tentulah juga disebut sebelumnya.
Kalau HUWA. maksudnya Nabi kita, Maka beliau adalah Allah Ta'ala, Tentu paham ini tak dapat diterima, Karena bertentangan dengan firman-Nya. Laisa Kamistlihi adalah firman-Nya Artinya Allah tak ada yang serupa dengan Semua makhluk, akan tetapi tetap pada kodratnya,
Tidak bisa berposisi jadi tuhan semesta. Kalau paham begini masuk dalam dada, Tentulah sama dengan paham nasara. Mereka memper Tuhankan Nabi Isa. Mereka menganggapnya Tuhan semesta. Kaum Yahudi Pun juga sama, Menganggap 'Uzair Tuhan mereka. Mereka Sembah siang dan malam, Paham mereka sesat yang nyata. Lebih sesat lagi paham mereka, karena menganggap Manusia dan Tuhan adalah sama. Padahal semua itu tak ada dasarnya. Bertentangan dengan Naqal dan Akal kita.
Semua ulama Tafsir tidak berbeda, Bahkan diikuti oleh semua ulama, Surat Al-Ikhlas ada Asbabunnuzulnya, Mereka satu pendapat tidak berbeda. Yaitu kaum kafir mendatangi Nabi kita. Mereka tanyakan sifat Tuhan kita. Malaikat Jibril datang segera, Bawa Surat Al-Ikhlas sebagai jawabannya. Marja' dhamir HUWA. Yang sebenarnya. Kepada Tuhan yang ditanya mereka, Yaitu Tuhan yang sesungguhnya, Allah Ta'ala yang Maha Esa. Allah tempat kita meminta, Semua maksud dan hajad kita, Tidak ada yang menyamai-Nya, Itulah Tuhan yang sesungguhnya. Tuhan kita hanya Allah Ta'ala. Secara Syari'at dan hakikat juga. Nabi Muhammad hanyalah Hamba, Tak boleh kita memperTuhankannya.
Siapa yang memperTuhankan Nabi kita, Dia telah sesat dan durhaka. Karena Nabi adalah Makhluk-Nya, Bukan Tuhan Maha Pencipta. Paham sesat ini telah lama ada, Yang dianut kaum salek buta. Syekh Muhammad Waly Syekhuna kita, Sudah sejak lama menentangnya. Tuhan kita Allah Ta'ala, Tidak ada Tuhan selain dia. Dia lah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Dan juga syurga dan neraka. Nabi Muhammad Nabi mulia Tak ada Nabi sesudahnya. Hormatilah Nabi setingginya, Tapi jangan MENUHANKANNYA. Allah Ta'ala pun menghormatinya, Dijelaskan dalam firman-Nya. Nabi terbaik adalah Nabi kita Nabi Muhammad dalam segalanya. Baik fisik dan akhlaknya, Tidak ada yang menyamainya, Tentang ilmu dan mulianya. Ilmu pengetahuan setiap Nabi, Mareka ambil dari junjungan, Seperti mengambil dengan jari, Dari dalam laut yang amat dalam.
Paling sempurna batin Nabi, Demikian juga bentuk rupanya. Kemudian Allah memilih Nabi Sebagai kekasih yang dicintai-Nya. Tidak ada serupa Nabi, Tentang bagus dan elok rupa, Bagus Nabi tidak terbagi, Karena Allah mencintainya. Pengetahuan kita tentang Nabi. Baginda adalah manusia, Jagalah Iman dengan hati-hati. Nabi Muhammad bukan Allah Ta'ala. Dalam makalahnya disebutkan juga Tentang keyakinan mehebohkan kita. Yaitu Allah adalah Nabi kita. Nabi Muhammad adalah Allah Ta'ala. Katanya Allah adalah Nabi kita. Karena Allah yang mengaturnya. Kalau begitu cara pemahamannya, Allah adalah alam dan manusia. Kalau begini keyakinannya, Seperti tak beda dengan salek buta. Yaitu Tuhan menyatu dalam diri manusia. Manusia adalah Allah Ta'ala.
Paham sesat lain yang disebarkannya. Muhammad diserupakan dengan Allah Ta'ala. Musyabbah adalah Nabi kita. Musyabbah bih adalah Allah Ta'ala. Muhammad diserupakannya dengan Allah Ta'ala, Karena sama-sama punya sifat utama. Dua sifat itu ASMAUL HUSNA. Maka Muhammad adalah Allah Ta'ala. Menurut Ahlussunnah 'akidah kita, Allah Tuhan yang Maha Esa. Yaitu Maha Esa pada Dzat-Nya, Pada perbuatan dan pada sifat-Nya. Tuhan kita Allah Ta'ala, Jangan serupakan dengan apa saja. Apa saja yang ada wahai saudara, Jangan diserupakan dengan Allah Ta'ala. Allah Ta'ala Khaliq Maha pencipta. Muhammad adalah makhluk ciptaan-Nya. Siapa menyerupakan antara kedua-Nya. Hukumnya sesat menyesatkan kita. QADIM adalah sifat Allah Ta'ala. Bersifat Hadist adalah makhluk-Nya. Antara keduanya tidak boleh sama, Demikian menurut akidah kita. Mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, Jangan diartikan dekat kepada diri [Dzat] Nya. Makna mendekatkan diri kepada-Nya. Adalah mendekatkan diri kepada ridha-Nya.
Jika diartikan dekat kepada Dzat-Nya, Berarti Allah ada tempatnya. Padahal tempat adalah makhluk-Nya. Mustahil Allah memerlukan makhluk-Nya. Makna pendekatan kita kepada ridha-Nya, Kita berusaha dengan sesungguhnya, Supaya seluruh kehidupan kita. Semoga diridhai Allah Ta'ala. Tauhid tashawwuf wahai saudara, Wajib kita mempelajarinya. Dengan tauhid mengenal Allah Ta'ala. Dengan tashawuf membersihkan jiwa kita. Kami hanya memperingatkan kita, Supaya hati-hati dalam membaca, Ada kitab-kitab tidak boleh dibaca. Kecuali sudah mendalam ilmu kita.
Kitab Insan Kamil wahai saudara, Abdul Karim Al-Jilli pengarangnya. Sulit dipahami sebagian isinya. Orang awam tak boleh membacanya. Demikian juga kitab lainnya. Addurunnafis nama kitabnya, Hendaklah kita hati-hati membacanya. Supaya tidak menyimpang akidah kita. Futuhul Makkiyah demikian juga, Ibnu Arabi nama pengarangnya. Jika salah memahaminya, Dikhawatirkan jadi salek buta. Insan Kamil Al-Maliki silakan baca. Insan Kamil Al-Jilli janganlah dibaca. Karena kedua kitab tersebut banyak bedanya. Tentang tauhid tashawwuf dan Nabi kita. Ihya Ulumuddin yang pengarangnya, Imam Ghazali imam tashawwuf kita. Silakan dibaca dengan seksama. Agar tauhid tashawwuf kita sempurna.
Waspadalah terhadap syaitan durhaka, yang selalu menggoda kita. Baik syaitan jin atau pun manusia. Akan merusak akidah kita. Jika syaitan jin mudah mengusirnya, Dengan zikir kita mengalahkannya. Tapi jika syaitan dari manusia, Selalu dekat dengan kita. Syaitan manusia selalu menggoda, Kadang-kadang tampil seperti ulama. Suka disebut Wali Allah Ta'ala. Jangan-jangan wali syaitan yang sebenarnya. Kita Sirajuththalibin silakan baca, Halaman 286 Juz pertama. Tentang syaitan suatu ketika, Akan datang menggoda kita. Nabi menjelaskan dalam hadisnya, Bahwa syaitan akan bertanya, Siapa yang telah menciptakan anda. Tentu jawabnya Allah Ta'ala. Syaitan bertanya lagi menyesatkan anda, Siapa yang menciptakan Allah Ta'ala. Maka jawablah dengan sebenarnya. Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sahal Tastari telah berkata, Siapa yang membahas dan menyebarkannya Tentang siapa pencipta Allah Ta'ala. Hukumnya kafir dan sesat yang nyata.
Syekh Muda Wali ayah rohani kita, Telah menjelaskan kepada kita, Dalam Tanwir yang dikarangnya, Halaman 82 hendaklah baca. Imam Ghazali iman tashawwuf kita, Telah menerangkan dengan sejelasnya. Dalam Ihya Ulumuddin karangannya, Halaman 89 juz pertama. Kitab Ghayatul Wushul halaman 153, Telah mengingatkan kita semua, Dan kitab-kitab lain demikian juga, Tidak cukup waktu untuk membacanya. Ulama-ulama tersebut sepakat semuanya, Tentang ilmu tauhid dan semisalnya. Jika sulit memahaminya, Hukumnya haram menyebarkannya. Karena menyebarkan besar dampaknya, Syubhat dan fitnah sesama manusia. Masyarakat awam haram memahaminya, Karena terbatas ilmu mareka.
Banyak hadis lain mengingatkan kita. Silahkan baca kitab Ihya. Halaman 57-59 juz pertama, Silakan baca dengan seksama. Wali syaitan banyak tandanya, Suka diagungkan dipuja-puja. Senang disebut ulama Asia, Padahal di Aceh sedikit pengikutnya. Siapa tidak sepaham dengan pendapatnya, Ia berani mengatakannya, Iman tercabut dari dadanya, Ketika ajal datang padanya. Bersifat demikian siapa saja, Berarti orang itu cinta dunia. Ia tidak cinta Allah Ta'ala. Kesufiannya hanya bohong belaka. Mengaku sufi untuk Allah Ta'ala, Ternyata sufi untuk dunia. Kesufiannya hanya pura-pura, Supaya disanjung dimana-mana.
Dunia itu bangkai kata Nabi kita, Pemakan bangkai anjing namanya. Anjing itu binatang yang hina, Hendaklah kita menjauhinya. Diumpamakan dengan anjing binatang hina. Silahkan baca firman Allah Ta'ala, Dalam surat Al-'Araf silahkan baca Ayat 176 jelas maksudnya. Wujud diri kota syaitan, Peuhanco nyan hidayah rabbi. Demikian syair ayah rohani kita, Berkali-kali kita membacanya. Wujud diri yang salah menurut kita, Seperti keyakinan salek buta. Tuhan menyatu dalam diri manusia, Manusia adalah Allah Ta'ala. Wujud diri demikian juga, Bersifat takabbur siapa saja. Kesombongannya luar biasa, Ulama-ulama dianggap bodoh dan hina. Wujud hakiki Allah Ta'ala, Wujud idhafi manusia makhluk-Nya. Namun Allah perintahkan kita Memperhatikan asal kejadian kita.
Hendaklah pikir makhluk Allah Ta'ala, Jangan memikir akan dzat-Nya. Hendaklah mengenal siapa kita, Supaya kita kenal Allah Ta'ala. Diri kita adalah hina dan dina, Allah Ta'ala Maha Mulia. Kita miskin fakir dan papa, Allah Ta'ala yang Maha Kaya. Kita lemah tidak berdaya, Allah Maha Kuat dan Maha Kuasa. Kita patuh dan taat kepada-Nya, Setiap saat kita tergantung kepada-Nya. Perhatikanlah binatang onta, Bagaimana onta diciptakan-Nya. Perhatikan langit diatas kita, Bagaimana langit ditinggikan-Nya. Perhatikan gunung ditegakkan-Nya, Perhatikan bumi dihamparkan-Nya. Semua itu bukti yang nyata, Tentang wujud hakiki Allah Ta'ala. Wujud hakiki Allah Ta'ala Wajib kita meyakininya. Wujud idhafi manusia/makhluk-Nya, Wajib kita memahaminya. Sifat takabbur dan suka menghina, Itulah wujud diri wahai saudara. Buanglah sifat itu dengan segera, Supaya Allah mencintai kita.
Siapa yang tidak sepaham dengannya, Ketika malaikat maut mencabut nyawa. Imanya tercabut dari dada, Demikian tertulis dalam makalahnya. Kalau begitu pendapatnya, Hanya yang betul adalah imannya. Selain dia tidak sah imannya, Kita dianggap murtad semuanya. Semua Mursyid dihinanya, Mursyid gadungan dikatakannya. Jangan-jangan Syekh Muda Wali Syekhuna kita, Juga Mursyid gadungan menurutnya. Tuduhan keji dan suka menghina, Dapat dibaca dalam tulisannya. Tulisan tersebut disebarkannya, Menimbulkan fitnah syubhat dimana-mana. Kepada ulama harapan kita, Bermusyawarahlah bersama-sama Untuk membahas dengan seksama Aliran sesat yang mengancam kita.
Aaamiiiiiiiiiiiiiiin ya Rabbal' Alamin.
TAUHID DAN TASHAWUF YANG MENYIMPANG
Alhamdulillah pujian kita Kepada Allah Tuhan semesta, Pemberi rahmat selama-lamanya Kepada kita dan makhluk lainnya. Selawat dan salam untuk Sayyidina Nabi Muhammad junjungan kita, Ahli waris dan Sahabat semua Dan juga semua pengikutnya.
Setelah itu wahai saudara semua Saya tuliskan untuk kita, Tentang tauhid dan tashawwuf yang menyimpang dari sebenarnya. Aliran sesat jelas dan nyata Telah berkembang dimana-mana, Tanggapan rakyat terbagi dua Yang mengikuti dan yang menolaknya.
Tauhid dan Tashawwuf yang di bawa Oleh siapa saja diantara kita, Dengan pengajian dimana-mana Telah menyimpang dari sebenarnya. Paham itu adalah pendapatnya. Tidak ada berhubungan dengan Syaikhuna kita, Karena itu wahai semua Yang mengikutnya jadi berdosa. Semua ulama di Aceh tercinta, Menentang paham sesat yang nyata. Ulama di Aceh panutan kita Semua. Mereka semua berpendapat sama. Aliran sesat tak boleh ada Di Serambi Mekkah Aceh tercinta.
Contoh aliran sesat yang mengejutkan kita, Tentang Surat Ikhlas DHAMIR HUWA .Kembali pada Muhammad Nabi kita. Begitulah paham yang disampaikan mereka. Jika Muhammad marja' dhamir HUWA. Tentu Muhammad disebut sebelumnya, Dan jika marja' kepada insan manusia, Tentulah juga disebut sebelumnya.
Kalau HUWA. maksudnya Nabi kita, Maka beliau adalah Allah Ta'ala, Tentu paham ini tak dapat diterima, Karena bertentangan dengan firman-Nya. Laisa Kamistlihi adalah firman-Nya Artinya Allah tak ada yang serupa dengan Semua makhluk, akan tetapi tetap pada kodratnya,
Tidak bisa berposisi jadi tuhan semesta. Kalau paham begini masuk dalam dada, Tentulah sama dengan paham nasara. Mereka memper Tuhankan Nabi Isa. Mereka menganggapnya Tuhan semesta. Kaum Yahudi Pun juga sama, Menganggap 'Uzair Tuhan mereka. Mereka Sembah siang dan malam, Paham mereka sesat yang nyata. Lebih sesat lagi paham mereka, karena menganggap Manusia dan Tuhan adalah sama. Padahal semua itu tak ada dasarnya. Bertentangan dengan Naqal dan Akal kita.
Semua ulama Tafsir tidak berbeda, Bahkan diikuti oleh semua ulama, Surat Al-Ikhlas ada Asbabunnuzulnya, Mereka satu pendapat tidak berbeda. Yaitu kaum kafir mendatangi Nabi kita. Mereka tanyakan sifat Tuhan kita. Malaikat Jibril datang segera, Bawa Surat Al-Ikhlas sebagai jawabannya. Marja' dhamir HUWA. Yang sebenarnya. Kepada Tuhan yang ditanya mereka, Yaitu Tuhan yang sesungguhnya, Allah Ta'ala yang Maha Esa. Allah tempat kita meminta, Semua maksud dan hajad kita, Tidak ada yang menyamai-Nya, Itulah Tuhan yang sesungguhnya. Tuhan kita hanya Allah Ta'ala. Secara Syari'at dan hakikat juga. Nabi Muhammad hanyalah Hamba, Tak boleh kita memperTuhankannya.
Siapa yang memperTuhankan Nabi kita, Dia telah sesat dan durhaka. Karena Nabi adalah Makhluk-Nya, Bukan Tuhan Maha Pencipta. Paham sesat ini telah lama ada, Yang dianut kaum salek buta. Syekh Muhammad Waly Syekhuna kita, Sudah sejak lama menentangnya. Tuhan kita Allah Ta'ala, Tidak ada Tuhan selain dia. Dia lah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Dan juga syurga dan neraka. Nabi Muhammad Nabi mulia Tak ada Nabi sesudahnya. Hormatilah Nabi setingginya, Tapi jangan MENUHANKANNYA. Allah Ta'ala pun menghormatinya, Dijelaskan dalam firman-Nya. Nabi terbaik adalah Nabi kita Nabi Muhammad dalam segalanya. Baik fisik dan akhlaknya, Tidak ada yang menyamainya, Tentang ilmu dan mulianya. Ilmu pengetahuan setiap Nabi, Mareka ambil dari junjungan, Seperti mengambil dengan jari, Dari dalam laut yang amat dalam.
Paling sempurna batin Nabi, Demikian juga bentuk rupanya. Kemudian Allah memilih Nabi Sebagai kekasih yang dicintai-Nya. Tidak ada serupa Nabi, Tentang bagus dan elok rupa, Bagus Nabi tidak terbagi, Karena Allah mencintainya. Pengetahuan kita tentang Nabi. Baginda adalah manusia, Jagalah Iman dengan hati-hati. Nabi Muhammad bukan Allah Ta'ala. Dalam makalahnya disebutkan juga Tentang keyakinan mehebohkan kita. Yaitu Allah adalah Nabi kita. Nabi Muhammad adalah Allah Ta'ala. Katanya Allah adalah Nabi kita. Karena Allah yang mengaturnya. Kalau begitu cara pemahamannya, Allah adalah alam dan manusia. Kalau begini keyakinannya, Seperti tak beda dengan salek buta. Yaitu Tuhan menyatu dalam diri manusia. Manusia adalah Allah Ta'ala.
Paham sesat lain yang disebarkannya. Muhammad diserupakan dengan Allah Ta'ala. Musyabbah adalah Nabi kita. Musyabbah bih adalah Allah Ta'ala. Muhammad diserupakannya dengan Allah Ta'ala, Karena sama-sama punya sifat utama. Dua sifat itu ASMAUL HUSNA. Maka Muhammad adalah Allah Ta'ala. Menurut Ahlussunnah 'akidah kita, Allah Tuhan yang Maha Esa. Yaitu Maha Esa pada Dzat-Nya, Pada perbuatan dan pada sifat-Nya. Tuhan kita Allah Ta'ala, Jangan serupakan dengan apa saja. Apa saja yang ada wahai saudara, Jangan diserupakan dengan Allah Ta'ala. Allah Ta'ala Khaliq Maha pencipta. Muhammad adalah makhluk ciptaan-Nya. Siapa menyerupakan antara kedua-Nya. Hukumnya sesat menyesatkan kita. QADIM adalah sifat Allah Ta'ala. Bersifat Hadist adalah makhluk-Nya. Antara keduanya tidak boleh sama, Demikian menurut akidah kita. Mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, Jangan diartikan dekat kepada diri [Dzat] Nya. Makna mendekatkan diri kepada-Nya. Adalah mendekatkan diri kepada ridha-Nya.
Jika diartikan dekat kepada Dzat-Nya, Berarti Allah ada tempatnya. Padahal tempat adalah makhluk-Nya. Mustahil Allah memerlukan makhluk-Nya. Makna pendekatan kita kepada ridha-Nya, Kita berusaha dengan sesungguhnya, Supaya seluruh kehidupan kita. Semoga diridhai Allah Ta'ala. Tauhid tashawwuf wahai saudara, Wajib kita mempelajarinya. Dengan tauhid mengenal Allah Ta'ala. Dengan tashawuf membersihkan jiwa kita. Kami hanya memperingatkan kita, Supaya hati-hati dalam membaca, Ada kitab-kitab tidak boleh dibaca. Kecuali sudah mendalam ilmu kita.
Kitab Insan Kamil wahai saudara, Abdul Karim Al-Jilli pengarangnya. Sulit dipahami sebagian isinya. Orang awam tak boleh membacanya. Demikian juga kitab lainnya. Addurunnafis nama kitabnya, Hendaklah kita hati-hati membacanya. Supaya tidak menyimpang akidah kita. Futuhul Makkiyah demikian juga, Ibnu Arabi nama pengarangnya. Jika salah memahaminya, Dikhawatirkan jadi salek buta. Insan Kamil Al-Maliki silakan baca. Insan Kamil Al-Jilli janganlah dibaca. Karena kedua kitab tersebut banyak bedanya. Tentang tauhid tashawwuf dan Nabi kita. Ihya Ulumuddin yang pengarangnya, Imam Ghazali imam tashawwuf kita. Silakan dibaca dengan seksama. Agar tauhid tashawwuf kita sempurna.
Waspadalah terhadap syaitan durhaka, yang selalu menggoda kita. Baik syaitan jin atau pun manusia. Akan merusak akidah kita. Jika syaitan jin mudah mengusirnya, Dengan zikir kita mengalahkannya. Tapi jika syaitan dari manusia, Selalu dekat dengan kita. Syaitan manusia selalu menggoda, Kadang-kadang tampil seperti ulama. Suka disebut Wali Allah Ta'ala. Jangan-jangan wali syaitan yang sebenarnya. Kita Sirajuththalibin silakan baca, Halaman 286 Juz pertama. Tentang syaitan suatu ketika, Akan datang menggoda kita. Nabi menjelaskan dalam hadisnya, Bahwa syaitan akan bertanya, Siapa yang telah menciptakan anda. Tentu jawabnya Allah Ta'ala. Syaitan bertanya lagi menyesatkan anda, Siapa yang menciptakan Allah Ta'ala. Maka jawablah dengan sebenarnya. Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sahal Tastari telah berkata, Siapa yang membahas dan menyebarkannya Tentang siapa pencipta Allah Ta'ala. Hukumnya kafir dan sesat yang nyata.
Syekh Muda Wali ayah rohani kita, Telah menjelaskan kepada kita, Dalam Tanwir yang dikarangnya, Halaman 82 hendaklah baca. Imam Ghazali iman tashawwuf kita, Telah menerangkan dengan sejelasnya. Dalam Ihya Ulumuddin karangannya, Halaman 89 juz pertama. Kitab Ghayatul Wushul halaman 153, Telah mengingatkan kita semua, Dan kitab-kitab lain demikian juga, Tidak cukup waktu untuk membacanya. Ulama-ulama tersebut sepakat semuanya, Tentang ilmu tauhid dan semisalnya. Jika sulit memahaminya, Hukumnya haram menyebarkannya. Karena menyebarkan besar dampaknya, Syubhat dan fitnah sesama manusia. Masyarakat awam haram memahaminya, Karena terbatas ilmu mareka.
Banyak hadis lain mengingatkan kita. Silahkan baca kitab Ihya. Halaman 57-59 juz pertama, Silakan baca dengan seksama. Wali syaitan banyak tandanya, Suka diagungkan dipuja-puja. Senang disebut ulama Asia, Padahal di Aceh sedikit pengikutnya. Siapa tidak sepaham dengan pendapatnya, Ia berani mengatakannya, Iman tercabut dari dadanya, Ketika ajal datang padanya. Bersifat demikian siapa saja, Berarti orang itu cinta dunia. Ia tidak cinta Allah Ta'ala. Kesufiannya hanya bohong belaka. Mengaku sufi untuk Allah Ta'ala, Ternyata sufi untuk dunia. Kesufiannya hanya pura-pura, Supaya disanjung dimana-mana.
Dunia itu bangkai kata Nabi kita, Pemakan bangkai anjing namanya. Anjing itu binatang yang hina, Hendaklah kita menjauhinya. Diumpamakan dengan anjing binatang hina. Silahkan baca firman Allah Ta'ala, Dalam surat Al-'Araf silahkan baca Ayat 176 jelas maksudnya. Wujud diri kota syaitan, Peuhanco nyan hidayah rabbi. Demikian syair ayah rohani kita, Berkali-kali kita membacanya. Wujud diri yang salah menurut kita, Seperti keyakinan salek buta. Tuhan menyatu dalam diri manusia, Manusia adalah Allah Ta'ala. Wujud diri demikian juga, Bersifat takabbur siapa saja. Kesombongannya luar biasa, Ulama-ulama dianggap bodoh dan hina. Wujud hakiki Allah Ta'ala, Wujud idhafi manusia makhluk-Nya. Namun Allah perintahkan kita Memperhatikan asal kejadian kita.
Hendaklah pikir makhluk Allah Ta'ala, Jangan memikir akan dzat-Nya. Hendaklah mengenal siapa kita, Supaya kita kenal Allah Ta'ala. Diri kita adalah hina dan dina, Allah Ta'ala Maha Mulia. Kita miskin fakir dan papa, Allah Ta'ala yang Maha Kaya. Kita lemah tidak berdaya, Allah Maha Kuat dan Maha Kuasa. Kita patuh dan taat kepada-Nya, Setiap saat kita tergantung kepada-Nya. Perhatikanlah binatang onta, Bagaimana onta diciptakan-Nya. Perhatikan langit diatas kita, Bagaimana langit ditinggikan-Nya. Perhatikan gunung ditegakkan-Nya, Perhatikan bumi dihamparkan-Nya. Semua itu bukti yang nyata, Tentang wujud hakiki Allah Ta'ala. Wujud hakiki Allah Ta'ala Wajib kita meyakininya. Wujud idhafi manusia/makhluk-Nya, Wajib kita memahaminya. Sifat takabbur dan suka menghina, Itulah wujud diri wahai saudara. Buanglah sifat itu dengan segera, Supaya Allah mencintai kita.
Siapa yang tidak sepaham dengannya, Ketika malaikat maut mencabut nyawa. Imanya tercabut dari dada, Demikian tertulis dalam makalahnya. Kalau begitu pendapatnya, Hanya yang betul adalah imannya. Selain dia tidak sah imannya, Kita dianggap murtad semuanya. Semua Mursyid dihinanya, Mursyid gadungan dikatakannya. Jangan-jangan Syekh Muda Wali Syekhuna kita, Juga Mursyid gadungan menurutnya. Tuduhan keji dan suka menghina, Dapat dibaca dalam tulisannya. Tulisan tersebut disebarkannya, Menimbulkan fitnah syubhat dimana-mana. Kepada ulama harapan kita, Bermusyawarahlah bersama-sama Untuk membahas dengan seksama Aliran sesat yang mengancam kita.