LAILATUL QADAR MALAM 1000 BULAN
Salah satu topik pembicaraan yang hangat dalam bulan Ramadhan adalah lailatul qadar. Lailatul qadar adalah satu malam yang mulia yang Allah berikan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW yang lebih dikenal dengan kelebihannya sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Dinamakan Lailatul Qadar karena Allah ta' ala pada malam tersebut Allah mendhahirkan semua kadar segala sesuatu yang telah ada dalam azali, baik kadar rizki seseorang, kadar ajal, sakit, bala, musibah, hujan, angin dan sebagainya hingga tahun depan dan diserahkan kepada empat pemimpin malaikat; Jibril, Mikail, Israfil, dan 'Izrail ( Imam Shawi al-Maliki, Hasyiah Shawy 'ala Tafsir Jalalain, Juz. IV, h 452 ). Ini adalah pendapat pendapat Ibnu Abbas yang dipilih mayoritas ulama. ( Imam ar-Razi, Tafsir Mifatihul Ghaib, Juz. 32, h 28).
Pada Lailatul Qadar, Allah turunkan al-Qur'an pada malam ini secara menyeluruh ke satu tempat di langit yang disebut dengan Baitul 'Izzah kemudian baru diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW berdasarkan kejadian di bumi. ( Imam Shawi al-Maliki; h 452 ).
Kelebihan Lailatul Qadar
Ada tiga hal yang menjadikan lailatul qadar lebih mulai dari malam lainnya sebagaimana Allah sebutkan dalam surat al-Qadr:
Pertama, Malam yang lebih baik dari seribu bulan ( 83 tahun 3 bulan ), Ada beberapa riwayat yang menceritakan perihal diturunkan surat al-Qadar yang berhubungan dengan kelebihan lailatul qadar ini. Menurut satu pendapat, pada masa dahulu seseorang baru dikatakan 'abid / ahli ibadah bila ia telah beribadah selama seribu tahun, maka Allah menjadikan bagi umat Nabi Muhammad SAW satu malam pada lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan umat terdahulu.
Kedua, Turun para Malaikat ke bumi, pada lailatul qadar para malaikat turun ke bumi, hal ini disebabkan bahwa dahulu para malaikat pernah mempertanyakan penciptaan manusia kepada Allah yang disebutkan oleh para malaikat sebagai makhluk penumpah darah. Manakala kenyataan terjadi sebaliknya maka para malaikat turun untuk memberi salam dan meminta maaf serta memohon keampunan Allah untuk manusia yang lalai. Ibnu Abbas berkata : berkatalah Nabi SAW; apabila adalah lailatul qadar turunlah para malaikat penghuni siratul muntaha, diantaranya malaikat Jibril. Para malaikat tersebut turun dengan membawa bendera yang pancangkan atas kuburku, Baitul Maqdis, Masjidil Haram, bukit Thursina, mereka tidak meninggalkan orang mukmin dan mukminat kecuali mereka salami kecuali orang yang selalu minum khamar, memakan babi, dan berinai dengan za'faran. ( Imam Qurthuby, Tafsir Qurthuby, Juz. 20, h. 93 ).
Ketiga, Kesejahtraan hingga fajar, Menurut Asy-Sya by mengatakan : salam dalam Surat Al-Qadr adalah salam malaikat kepada ahli masjid semenjak terbenam matahari hingga terbit fajar. Pendapat lain mengatakan bahwa lailatul qadar adalah malam keselamatan karena pada malam tersebut syaithan tidak dapat berbuat keburukan.
Kapan Datangnya Lailatul Qadar?
Mengenai kapan datangnya lailatul qadar terjadi silang pendapat diantara para ulama, bahkan ada yang berpendapat bahwa lailatul qadar bukan hanya berada pada bulan Ramadhan, tetapi hanya saja ia sering berada pada bulan Ramadhan. Sebagian ulama mengatakan bahwa lailatul qadar berada dalam malam yang sama dalam setiap tahun. Menurut satu pendapat ia berada pada malam sepuluh terakhir terutama pada malam ganjil yaitu pada malam 21 ramadhan. Menurut pendapat lainnya lailatul qadar berada pada malam 23, dan ada juga yang mengatakan pada malam 27. Pendapat 27 ini dikuatkan oleh beberapa kalangan dengan dalil bahwa jumlah kalimat dalam surat al-Qadar adalah 30 sama dengan jumlah bulan, kalimat ?? tepat berada pada urutan ke 27 dan jumlah huruf kalimat lailatul qadar adalah 9 serta kalimat tersebut disebut dalam surat tersebut sebanyak 3 kali maka 9x3=27. ( Imam Qurthuby, h. 89 ).
Menurut pendapat lain lailatul qadar dapat diketahui dengan melihat awal malam bulan Ramadhan. Ketentuan tersebut yaitu: ( Sayid Al-Barki, Hasyiah I' anatuth Thalibin, Juz. 2, h. 257 ).
Syeikh Abu Hasan mengatakan bahwa semenjak beliau baligh tidak pernah ketinggalan lailatul qadar berdasarkan ketentuan di atas. Menurut pendapat yang lain :
Kesimpulannya sangat banyak khilaf tentang waktu yang pasti kapan datangnya lailatul qadar, sehingga kita tidak menentukan secara pasti kapan sebenarnya datang lailatul qadar. Ini merupakan rahasia Allah supaya manusia menghidupkan seluruh malam ramadhan untuk beribadat. Sebagaimana Allah menyembunyikan ridhanya pada perbuatan ta'at supaya manusia mengerjakan semua perbuatan ta'at Allah menyembunyikan diqabulnya doa supaya manusia selalu berdoa dengan sungguh-sungguh, Allah menyembunyikan ismul A' dham diantara nama-namaNya supaya manusia memanggilNya dengan seluruh namaNya. Allah menyembunyikan mati supaya manusia merasa takut mati, demikian juga Allah menyembunyikan lailatul qadar supaya manusia beribadah dalam semua malam bulan Ramadhan. ( Lihat Tafsir Mafatihul Ghail juz 32 )
Diantara tanda-tanda lailatul qadar adalah. Pada malam tersebut suasana tampak terang dan hening, tidak ada suara riuh dan anjing yang melonglong, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin keesokan harinya sinar matahari terlihat putih tanpa sinar. ( Imam Qurthuby, h. 92 ).
Amalan Pada Lailatul Qadar
Dalam lailatul qadar sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal, sekurang-kurangnya adalah berjamaah shalat isya dan shubuh. Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda:
''Barangsiapa shalat maghrib dan Isya secara berjamaah sehingga habis bulan Ramadhan maka sungguh ia telah mendapat bagian yang banyak dari lailatul qadar'' ( H.R. Imam Baihaqy ).
Bagi kalangan yang tidak mampu untuk beribadah sepanjang malam hendaknya memperbanyak membaca zikir dan ayat al-qur'an yang mengandung nilai lebih seperti ayat kursi, akhir surat al-Baqarah, surat al-Zalzalah, al-Kafirun, surat al-Ikhlash, surat Yasin karena semua ayat-tersebut memiliki fadhilah yang besar sebagaimana tersebut dalam beberapa hadits.
Selain itu juga dianjurkan memperbanyak membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat kepada Nabi SAW, dan berdoa untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. ( Imam Shawi, Hasyiah Shawy 'ala Jalalain, Juz. 4, h. 455 ).
Disebutkan sebagian ulama : Barang siapa shalat pada malam lailatul qadar shalat sunat empat rakaat, setelah fatihah membaca surat at-Takatsur dan surat al-ikhlash 3 kali maka akan dimudahkan baginya sakratul maut, dan dihilangkan azab kubur dan diberikan empat tiang dari nur yang masing-masing diatasnya ada seribu malaikat.
Dinamakan Lailatul Qadar karena Allah ta' ala pada malam tersebut Allah mendhahirkan semua kadar segala sesuatu yang telah ada dalam azali, baik kadar rizki seseorang, kadar ajal, sakit, bala, musibah, hujan, angin dan sebagainya hingga tahun depan dan diserahkan kepada empat pemimpin malaikat; Jibril, Mikail, Israfil, dan 'Izrail ( Imam Shawi al-Maliki, Hasyiah Shawy 'ala Tafsir Jalalain, Juz. IV, h 452 ). Ini adalah pendapat pendapat Ibnu Abbas yang dipilih mayoritas ulama. ( Imam ar-Razi, Tafsir Mifatihul Ghaib, Juz. 32, h 28).
Pada Lailatul Qadar, Allah turunkan al-Qur'an pada malam ini secara menyeluruh ke satu tempat di langit yang disebut dengan Baitul 'Izzah kemudian baru diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW berdasarkan kejadian di bumi. ( Imam Shawi al-Maliki; h 452 ).
Kelebihan Lailatul Qadar
Ada tiga hal yang menjadikan lailatul qadar lebih mulai dari malam lainnya sebagaimana Allah sebutkan dalam surat al-Qadr:
Pertama, Malam yang lebih baik dari seribu bulan ( 83 tahun 3 bulan ), Ada beberapa riwayat yang menceritakan perihal diturunkan surat al-Qadar yang berhubungan dengan kelebihan lailatul qadar ini. Menurut satu pendapat, pada masa dahulu seseorang baru dikatakan 'abid / ahli ibadah bila ia telah beribadah selama seribu tahun, maka Allah menjadikan bagi umat Nabi Muhammad SAW satu malam pada lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan umat terdahulu.
Kedua, Turun para Malaikat ke bumi, pada lailatul qadar para malaikat turun ke bumi, hal ini disebabkan bahwa dahulu para malaikat pernah mempertanyakan penciptaan manusia kepada Allah yang disebutkan oleh para malaikat sebagai makhluk penumpah darah. Manakala kenyataan terjadi sebaliknya maka para malaikat turun untuk memberi salam dan meminta maaf serta memohon keampunan Allah untuk manusia yang lalai. Ibnu Abbas berkata : berkatalah Nabi SAW; apabila adalah lailatul qadar turunlah para malaikat penghuni siratul muntaha, diantaranya malaikat Jibril. Para malaikat tersebut turun dengan membawa bendera yang pancangkan atas kuburku, Baitul Maqdis, Masjidil Haram, bukit Thursina, mereka tidak meninggalkan orang mukmin dan mukminat kecuali mereka salami kecuali orang yang selalu minum khamar, memakan babi, dan berinai dengan za'faran. ( Imam Qurthuby, Tafsir Qurthuby, Juz. 20, h. 93 ).
Ketiga, Kesejahtraan hingga fajar, Menurut Asy-Sya by mengatakan : salam dalam Surat Al-Qadr adalah salam malaikat kepada ahli masjid semenjak terbenam matahari hingga terbit fajar. Pendapat lain mengatakan bahwa lailatul qadar adalah malam keselamatan karena pada malam tersebut syaithan tidak dapat berbuat keburukan.
Kapan Datangnya Lailatul Qadar?
Mengenai kapan datangnya lailatul qadar terjadi silang pendapat diantara para ulama, bahkan ada yang berpendapat bahwa lailatul qadar bukan hanya berada pada bulan Ramadhan, tetapi hanya saja ia sering berada pada bulan Ramadhan. Sebagian ulama mengatakan bahwa lailatul qadar berada dalam malam yang sama dalam setiap tahun. Menurut satu pendapat ia berada pada malam sepuluh terakhir terutama pada malam ganjil yaitu pada malam 21 ramadhan. Menurut pendapat lainnya lailatul qadar berada pada malam 23, dan ada juga yang mengatakan pada malam 27. Pendapat 27 ini dikuatkan oleh beberapa kalangan dengan dalil bahwa jumlah kalimat dalam surat al-Qadar adalah 30 sama dengan jumlah bulan, kalimat ?? tepat berada pada urutan ke 27 dan jumlah huruf kalimat lailatul qadar adalah 9 serta kalimat tersebut disebut dalam surat tersebut sebanyak 3 kali maka 9x3=27. ( Imam Qurthuby, h. 89 ).
Menurut pendapat lain lailatul qadar dapat diketahui dengan melihat awal malam bulan Ramadhan. Ketentuan tersebut yaitu: ( Sayid Al-Barki, Hasyiah I' anatuth Thalibin, Juz. 2, h. 257 ).
- Bila awal Ramadhan pada hari ahad atau rabu maka lailatul qadar jatuh pada malam 29.
- Bila awal Ramadhan pada hari senin maka lailatul qadar jatuh pada malam 21.
- Bila awal Ramadhan pada hari selasa atau jum'at maka lailatul qadar jatuh pada malam 27.
- Bila awal Ramadhan pada hari kamis maka lailatul qadar jatuh pada malam 25.
- Bila awal Ramadhan pada hari sabtu maka lailatul qadar jatuh pada malam 23.
Syeikh Abu Hasan mengatakan bahwa semenjak beliau baligh tidak pernah ketinggalan lailatul qadar berdasarkan ketentuan di atas. Menurut pendapat yang lain :
- Bila awal Ramadhan pada hari jum'at dan senin maka lailatul qadar jatuh pada malam 29.
- Bila awal Ramadhan pada hari sabtu dan kamis maka lailatul qadar jatuh pada malam 21.
- Bila awal Ramadhan pada hari ahad dan rabu maka lailatul qadar jatuh pada malam 27.
- Bila awal Ramadhan pada hari selasa maka lailatul qadar jatuh pada malam 25.
Kesimpulannya sangat banyak khilaf tentang waktu yang pasti kapan datangnya lailatul qadar, sehingga kita tidak menentukan secara pasti kapan sebenarnya datang lailatul qadar. Ini merupakan rahasia Allah supaya manusia menghidupkan seluruh malam ramadhan untuk beribadat. Sebagaimana Allah menyembunyikan ridhanya pada perbuatan ta'at supaya manusia mengerjakan semua perbuatan ta'at Allah menyembunyikan diqabulnya doa supaya manusia selalu berdoa dengan sungguh-sungguh, Allah menyembunyikan ismul A' dham diantara nama-namaNya supaya manusia memanggilNya dengan seluruh namaNya. Allah menyembunyikan mati supaya manusia merasa takut mati, demikian juga Allah menyembunyikan lailatul qadar supaya manusia beribadah dalam semua malam bulan Ramadhan. ( Lihat Tafsir Mafatihul Ghail juz 32 )
Diantara tanda-tanda lailatul qadar adalah. Pada malam tersebut suasana tampak terang dan hening, tidak ada suara riuh dan anjing yang melonglong, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin keesokan harinya sinar matahari terlihat putih tanpa sinar. ( Imam Qurthuby, h. 92 ).
Amalan Pada Lailatul Qadar
Dalam lailatul qadar sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal, sekurang-kurangnya adalah berjamaah shalat isya dan shubuh. Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda:
''Barangsiapa shalat maghrib dan Isya secara berjamaah sehingga habis bulan Ramadhan maka sungguh ia telah mendapat bagian yang banyak dari lailatul qadar'' ( H.R. Imam Baihaqy ).
Bagi kalangan yang tidak mampu untuk beribadah sepanjang malam hendaknya memperbanyak membaca zikir dan ayat al-qur'an yang mengandung nilai lebih seperti ayat kursi, akhir surat al-Baqarah, surat al-Zalzalah, al-Kafirun, surat al-Ikhlash, surat Yasin karena semua ayat-tersebut memiliki fadhilah yang besar sebagaimana tersebut dalam beberapa hadits.
Selain itu juga dianjurkan memperbanyak membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat kepada Nabi SAW, dan berdoa untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. ( Imam Shawi, Hasyiah Shawy 'ala Jalalain, Juz. 4, h. 455 ).
Disebutkan sebagian ulama : Barang siapa shalat pada malam lailatul qadar shalat sunat empat rakaat, setelah fatihah membaca surat at-Takatsur dan surat al-ikhlash 3 kali maka akan dimudahkan baginya sakratul maut, dan dihilangkan azab kubur dan diberikan empat tiang dari nur yang masing-masing diatasnya ada seribu malaikat.