CARA MENCEGAH DEHIDRASI / KEKURANGAN AIR TUBUH SAAT BERPUASA
Bagi umat Muslim seluruh dunia yang menjalankan ibadah puasa, tentu
menjaga kondisi tubuh agar tetap segar dan sehat dalam berkegiatan merupakan
tantangan. Terutama menyoal asupan air mineral ke dalam tubuh.
Karena mineral tak diproduksi oleh tubuh, maka zat esensial ini harus diperoleh dari sumber lain. Namun, minum air merupakan pantangan dalam berpuasa. Lantas bagaimana menyiasati agar tubuh tetap segar saat berpuasa?
"Kita perlu mengatur pola minum agar tidak kurang minum air putih. Para ahli hidrasi Indonesia merekomendasikan pola minum 242, yaitu dengan meminum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan 2 gelas saat sahur," ujar dr. Jack Pradono Handojo, MHA selaku Health Marketing Director Danone AQUA, dalam diskusi media yang bertempat di Harum Manis Resto, Jakarta, Rabu (3/6)
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Sri Sukmaniah MSc, SpGK juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, konsumsi air putih pada saat berbuka kalah bersaing dengan makanan atau minuman manis. Kebiasaan yang kurang tepat ini justru dapat menghasilkan penimbunan lemak ini tidak baik.
"Jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi minuman manis berkalori tinggi secara berlebih pada saat berbuka puasa, maka dapat terjadi penimbunan kalori berupa lemak. Padahal, seharusnya puasa justru dapat menjadi kiat membantu mengurangi berat badan atau mempertahankan berat badan jika dijalankan dengan asupan gizi dan nutrisi yang sehat," kata dr Sri.
Menurutnya, air putih merupakan cairan paling alami untuk menghidrasi tubuh manusia. Kalori dari pemanis, pewarna dan pengawet merupakan zat yang absen dari air mineral, sehingga tubuh tak harus bekerja lebih dalam mengolahnya.
Air mempunyai fungsi sebagai media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme, yang mana dikeluarkan dalam bentuk urine. Bagi Muslim yang berpuasa pun dianjurkan melihat warna urine untuk menentukan apakah asupan air mineral sudah cukup atau belum.
"Untuk mengetahui kecukupan minum kita pada bulan Ramadan, kita bisa mengetahuinya dengan mencermati warna urine kita. Bila warna urine kita terlihat kuning cerah, maka kita telah cukup terhidrasi,” kata dr Jack.
Bila warna urine terlihat kuning pekat, maka Anda mengalami dehidrasi. Bila ini terjadi sebaiknya segera minum dalam jumlah yang cukup. “Namun perlu diingat warna urine juga dipengaruhi oleh obat-obatan yang kita konsumsi," ucap dr Jack.
Saat berpuasa, bila cairan dalam tubuh kita kurang, maka kondisi tubuh tidak baik untuk berpuasa. Akibatnya kita merasa letih, tidak nyaman, dan terkadang sakit kepala datang tiba-tiba, kurang berkonsentrasi, haus, mual, bahkan bisa pingsan. Berikut ini lima buah mencegah dehidrasi / kekurangan air tubuh:
Karena mineral tak diproduksi oleh tubuh, maka zat esensial ini harus diperoleh dari sumber lain. Namun, minum air merupakan pantangan dalam berpuasa. Lantas bagaimana menyiasati agar tubuh tetap segar saat berpuasa?
"Kita perlu mengatur pola minum agar tidak kurang minum air putih. Para ahli hidrasi Indonesia merekomendasikan pola minum 242, yaitu dengan meminum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan 2 gelas saat sahur," ujar dr. Jack Pradono Handojo, MHA selaku Health Marketing Director Danone AQUA, dalam diskusi media yang bertempat di Harum Manis Resto, Jakarta, Rabu (3/6)
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Sri Sukmaniah MSc, SpGK juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, konsumsi air putih pada saat berbuka kalah bersaing dengan makanan atau minuman manis. Kebiasaan yang kurang tepat ini justru dapat menghasilkan penimbunan lemak ini tidak baik.
"Jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi minuman manis berkalori tinggi secara berlebih pada saat berbuka puasa, maka dapat terjadi penimbunan kalori berupa lemak. Padahal, seharusnya puasa justru dapat menjadi kiat membantu mengurangi berat badan atau mempertahankan berat badan jika dijalankan dengan asupan gizi dan nutrisi yang sehat," kata dr Sri.
Menurutnya, air putih merupakan cairan paling alami untuk menghidrasi tubuh manusia. Kalori dari pemanis, pewarna dan pengawet merupakan zat yang absen dari air mineral, sehingga tubuh tak harus bekerja lebih dalam mengolahnya.
Air mempunyai fungsi sebagai media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme, yang mana dikeluarkan dalam bentuk urine. Bagi Muslim yang berpuasa pun dianjurkan melihat warna urine untuk menentukan apakah asupan air mineral sudah cukup atau belum.
"Untuk mengetahui kecukupan minum kita pada bulan Ramadan, kita bisa mengetahuinya dengan mencermati warna urine kita. Bila warna urine kita terlihat kuning cerah, maka kita telah cukup terhidrasi,” kata dr Jack.
Bila warna urine terlihat kuning pekat, maka Anda mengalami dehidrasi. Bila ini terjadi sebaiknya segera minum dalam jumlah yang cukup. “Namun perlu diingat warna urine juga dipengaruhi oleh obat-obatan yang kita konsumsi," ucap dr Jack.
Saat berpuasa, bila cairan dalam tubuh kita kurang, maka kondisi tubuh tidak baik untuk berpuasa. Akibatnya kita merasa letih, tidak nyaman, dan terkadang sakit kepala datang tiba-tiba, kurang berkonsentrasi, haus, mual, bahkan bisa pingsan. Berikut ini lima buah mencegah dehidrasi / kekurangan air tubuh:
- NANAS : Mengandung banyak air dan bromelain untuk menghindari penggumpalan darah dalam tubuh. Antiinflasi dalam nanas bisa mengurangi peradangan, dan asam aminonya bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
- BLEWAH : Kandungan airnya 85 % . Bisa meningkatkan stamina, airnya bisa mendorong tubuh untuk memproduksi lebih banyak energi, menstabilan gula darah.
- MANGGA : Kalorinya tinggi, kaya mineral, vitamin ( A < B6, dan C ).
- ANGGUR : Mengandung banyak air untuk meningkatkan cairan dalam tubuh. Anggur juga mengandung zat resveratrol / antioksidan.
- AIR KELAPA : Mengandung 95 & air, memiliki natrium yang relatif rendah. Kandungan elektrolit pada air kelapa muda berguna bisa mengatasi dehidrasi tubuh.